Pages

Siti Aliman : Pemimpin Baik, Bekerja Layaknya “Kelamin Pria”


UKSW- SALATIGA, Selasa (09/02), Kalimat itu terpampang jelas pada salah satu slide presentasi “Siti Aliman”, pendiri dan direktur bank sampah “wares” (waras sehat) asal Tegalrejo Salatiga di acara lokakarya lingkungan hidup, kerjasama Fakultas Biologi (FB) UKSW dengan komunitas “TUK” (Tanam Untuk Kehidupan). Selaku pembicara, Siti menjelaskan perumpaannya dengan pemimpin ideal sehingga membuat gelak tawa peserta lokakarya pecah seketika itu. Selain Siti Aliman, lokakarya yang bertema “Air Kita Masa Depan Kita” menghadirkan pembicara Drs. Sucahyo, M.Sc (Dosen & Peneliti FB) dengan judul presentasi “ Kerusakan ekosistem sungai karena pencemaran dari sampah”. Acara yang berlangsung di Ruang GX 304 dibuka dengan pembacaan puisi dan penampilan teatrikal bertema air oleh seniman yang juga anggota TUK.     
Pemimpin yang baik
Siti Aliman mengungkapkan beberapa perumpamaan pemimpin seperti diam pada saat tidak digunakan dan semangat apabila digunakan, tidak pernah menonjol tetapi begitu tampil sangat menonjol, meskipun terjadi gesekan- gesekan tetapi akhirnya tetap puas, tidak selalu berada diatas tapi kadang juga berada dibawah, memberi siraman segar bagi bawahannya, dan melahirkan generasi- generasi berkualitas. Selain menjelaskan tentang pemimpin, Siti menuturkan titik utama dalam  menggerakan warga masyarakat Rt 03 Rw 04 Tegalrejo dalam melaksanakan bank sampah wares. Intinya sebelum menggerakan orang lain, haruslah menggerakan diri sendiri terlebih dulu. “Mencintai sampah“ harus dilakukan agar kegiatan pengolahan sampah dapat berjalan lancar dan sukses. Siti berujar, apabila seseorang sudah mencintai sampah maka dia harus “merawat, peduli, perhatian, tidak membuang, menyanding, dielus- elus (baca : dibelai ), ditempatkan yang layak” sampah- sampah itu. Setelah penyampaian materi, dilakukan simulasi pembuatan barang olahan sampah berupa tas wanita.
Kerusakan Ekosistem Sungai
Drs. Sucahyo, M.Sc menjelaskan masalah sampah dan hubungannya dengan kerusakan sungai. Beliau berujar, sampah domestik (rumah tangga) menjadi mayoritas penyumbang buangan sampah ke sungai melebihi industri. Sampai- sampai karena kesal, beliau berkata sarkastik “burunglah pelaku penyempitan dan pendangkalan sungai”. Pendidikan lingkungan hidup perlu ditanamkan sejak dini, karena generasi muda yang masih mudah untuk dibentuk karakternya. Biarkan saja generasi sekarang ini, mari kita bangun generasi baru yang sadar akan lingkungan sekitarnya, ujar Sucahyo. (/smm/)