Selaku
ketua panitia dan moderator Agna S.
Krave memaparkan kepakaran 3 pembicara kunci, Prof. Dr. Ir. Triwibowo, M.Sc.
(UGM) bidang pertanian, dengan judul makalah “ Peranan rhizobakteri osmotoleran
sebagai pupuk hayati untuk mengatasi cekaman kekeringan”, Prof. Dr. Ir. Endang
S. Rahayu (UGM) bidang pangan fermentasi “Pengembangan mikrobiologi dan
bioteknologi pangan fermentasi di Indonesia” serta Drs. Sugiarto Santosa M.Sc.
(Indoacidatama, Surakarta) “Pengembangan probiotik dan komersialisasinya. Dalam
materi yang dipaparkan Triwibowo mmengatakan penelitian tentang mikrobia tanah
masih terkonsentrasi pada pelarut P dan N, sehingga perlu banyak penelitian
pada mikrob yang dapat menyokong tumbuhan dari cekaman, seperti rhizobakteri
osmotoleran yang beliau teliti. Endang S. Rahayu yang merupakan pakar pangan
fermentasi mengungkapkan perlunya pengembangan “biang” lokal asli indonesia
karena kemampuannya masih belum banyak di eksplorasi serta maraknya biang impor
yang beredar. Beliau berharap, kelak indonesia dapat menjadi pusat strain-
strain mikrobia unggulan mengingat adanya potensi besar bidang mikrobiologi di
masa mendatang. Sugiarto Santosa yang merupakan alumni FB UKSW, memaparkan
tentang keunggulan probiotik yang diproduksi Indoacidatama serta bahaya
penggunaan antibiotik pada ternak. Selain itu Beliau menekankan perlunya
perhatian lebih pada pupuk “MOL” agar diuji secara laboratoris kandungan mikrob
didalamnya, sehingga tidak ditemukan strain bakteri patogen yang dapat
menjangkit tanaman konsumsi.
Setelah pembicara kunci memaparkan materi, seminar
dilanjutkan dengan paralel pemakalah oral dari berbagai lembaga pendidikan
maupun penelitian dari 7 provinsi di Indonesia. Paralel pemakalah dibagi dua
bidang meliputi mikrobiologi lingkungan dan mikrobiologi terapan. Salah satu
mahasiswa FB UKSW menjadi pemakalah di bidang mikrobiologi terapan dengan judul
“Isolasi bakteri asam laktat penghasil asam terbaik pada ‘kecutan’ sebagai penggumpal
protein tahu alami”. (smm)